Isi Kandungan Surat Al Humazah dan Asbabun Nuzul (ayat 139)

Berikut ini isi kandungan surat Al Humazah  Surat Al Humazah (الهمزة) merupakan surah ke-104 dalam Al Quran yang kami kutip dari halaman website portal berita islam. Surat Al Humazah masuk dalam surat Makkiyah.  Nah ini dia isi kandungan surat Al Humazah.

Isi Kandungan Surat Al Humazah dan Asbabun Nuzul (ayat 139)

Umayyah bin khalaf merupakan saudagar kaya raya di Kota Mekah.  Ia menguasai jalur perdagangan di dalam dan di luar kota Mekkah.  Seperti Yatsrib Mesir Syiria dan juga Irak.

Umayyah sangat senang menumpuk dan menghitung-hitung harta yang diperolehnya. ia yakin kesuksesannya sekarang berkat ketaatan menyembah Hubal, salah satu berhala yang diagungkan di Ka’bah.

Umayyah juga mengurus berhala-berhala yang diletakkan di sekitar Ka’bah demi mengharapkan hadiah dari para pengunjung.

Munculnya agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam membuat Umayyah terusik.

Pada suatu siang yang terik, Umayyah mengeluh pada dirinya sendiri, “Sia-sia saja aku mengurus berhala-berhala ini, jika tidak lagi orang datang berkunjung dan menyembahnya,” Katanya.

Ummayyah menuduh  hal ini ulah Muhammad.  begitulah awalnya Umayyah membenci Rasulullah.

Kemudian Umayyah menghasut Pembesar Quraisy agar memusuhi Rasulullah seperti mengatakan bahwa Nabi Muhammad telah menghina Tuhan Latta uzza dan Hubal dengan ajaran baru yang dibawanya.

Para Pembesar Quraisy seperti Abu Lahab Abu Jahal Abu Sufyan dan lainnya mempercayai perkataan Umayyah dan mendukungnya.

Sedangkan di sisi lain Rasulullah sedang bersemangat mengajak orang-orang untuk masuk Islam.

Budak Umayyah yang bernama Bilal bin Rabah termasuk orang yang pertama-tama masuk Islam. ketika mendengar berita tentang keislaman bilal, Umayyah semakin membenci Rasulullah.

Setiap hari ia bersama para algojo menyiksa Bilal dengan menjemur dan menindih tubuhnya dengan batu besar di padang pasir. Untungnya Abu Bakar melihat kekejaman Umayyah dan membeli Bilal darinya.

Umayyah yang serakah tidak menyangka bahwa Abu Bakar akan membeli budaknya dengan harga tinggi.

Umayyah suka mengumpat orang yang berkedudukan lebih rendah darinya.  Seperti umpatan yang sering ia katakan kepada Bilal, ‘jasad tidak berguna”.

Sebelum bilal dibawa pergi oleh Abu Bakar, Umayyah menyindir mereka. “wahai Abu Bakar Jika Engkau hanya sanggup memberikanku satu uqiyah saja, aku akan melepaskan Budak itu,” Kata Umayyah.

Abu Bakar membalas hinaan Umayyah demi meninggikan kedudukan saudara seiman nya dengan berkata “Demi Allah, jika engkau meminta harga yang lebih dari ini aku tetap akan membelinya,” Jawab Abu Bakar.

Umayyah memperhatikan pengikut Rasulullah semakin hari semakin bertambah. Ia pun bergumam “aku heran, mengapa bukan aku atau orang yang memiliki kedudukan tinggi atau kaya raya atau dari kalangan terhormat yang dipilih menjadi seorang Rasul,” gumam Umayyah.

Setiap kali Umayyah berpapasan dengan Nabi Muhammad, selalu keluar umpatan dan cela dari mulutnya. Bahkan ia menganggap bahwa nabi tidak pantas menerima Wahyu.

“Wahai Muhammad, mengapa Alquran diturunkan kepadamu? seharusnya Kami para bangsawan yang lebih pantas menerimanya,” kata Umayyah.

Pada awal masa dakwah, Pengikut Nabi Muhammad kebanyakan berasal dari kalangan budak dan orang lemah.

Berkenaan dengan hal itu, Umayyah juga mencela nabi dengan mengatakan bahwa pengikut Nabi Muhammad tidak ada yang berguna, bodoh dan miskin.

Bahkan Umayyah juga menyangkal tentang datangnya hari kebangkitan secara terang-terangan di depan nabi.

“Bagaimana mungkin kita yang sudah mati terkubur di dalam tanah menjadi tulang-belulang akan dibangkitkan lagi untuk dimintai pertanggungjawaban benar-benar tidak masuk akal” Umayyah menyangkal.

Begitulah setiap hari Umayyah dan teman-temannya menjelek-jelekkan Nabi Muhammad. Dia juga mengatakan hanya orang-orang bodoh yang Percaya adanya surga dan neraka, semua itu hanya omong kosong Muhammad. Namun Rasulullah tidak menghiraukan semua umpatan dan celaan mereka.

Berkenaan dengan peristiwa ini, Allah Subhanahu Wa Ta’Ala menurunkan surat al-humazah ayat 139 sebagai ancaman dan balasan bagi para pengumpat dan pencela seperti Umayyah dan teman-temannya.

“Yang artinya kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, sekali-kali tidak. Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam huthamah dan Tahukah kamu apa huthamah itu? yaitu api yang disediakan Allah yang dinyalakan naik sampai ke hati. sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka sedang mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang,”

Arti dan Isi Kandungan Surat Al Humazah

Arti dari surat Al Humazah adalah pengumpat atau orang yang suka menjelek-jelekkan orang lain. surat ini terdiri dari sembilan ayat dan termasuk kategori Surat Makkiyah.

Pada ayat pertama surat Al Humazah terdapat kata Humazah yang diartikan sebagai orang yang suka menjelek-jelekkan orang lain di depannya secara langsung.

Sedangkan kata lumazah diartikan sebagai orang yang suka menjelek-jelekkan orang lain dari belakang. ketika Perang Badar, Umayyah tewas di tangan mantan budaknya sendiri yaitu Bilal bin Robah.

Balasan atas perbuatan Umayyah yang suka mengumpat dan menumpuk harta adalah hidup kekal di neraka huthamah.

Demikianlah kisah dibalik asal-usul dan isi kandungan surat Al Humazah. Semoga dapat diambil pelajaran.